Jumat, 18 April 2014

Observasi sekolah SD Negeri 060808

<iframe src="http://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/33731953" width="476" height="400" frameborder="0" marginwidth="0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>
Kelompok !3:
- Akhlak Kazhimi http://12103akh.blogspot.com/
- Nova Hardiyanti Pane http://13009nhp.blogspot.com/
- Syafira Hairy Sani http://13107shs.blogspot.com/
- Salshabilla Utari http://13129su.blogspot.com/
- Grace Irna Natalia Kemit http://graceirnataliaa.blogspot.com/

BAB I
Pendahuluan
   
      A. Latar Belakang Sekolah

      1.  Identitas Sekolah
Nama Sekolah                                     : SD NEGERI 060808 MEDAN
Alamat                                               : Jln. Rahmadsyah Kec. Medan Area kota 
  Medan
Status Sekolah / Akreditasi                 : Negeri/-
Kepala Sekolah                                   : Dra. Efrida

2.      Visi dan Misi Sekolah
VISI

·      Menjadikan sekolah terpercaya di masyarakat dan diminati masyarakat.
·      Membentuk siswa berakhlak mulia, berprestasi yang dilandasi nilai-nilai budaya luhur sesuai dengan ajaran Islam

MISI
·         Menanamkan keyakinan/akidah melalui pembelajaran Islam.
·         Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi bidang IMTAQ dan IPTEK.
·         Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatiif, inovatif, sesuai dengan perkembangan zaman.

TUJUAN SEKOLAH
·         Siswa beriman dan bertaqwakepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
·         Siswa sehat jasmani dan rohani.
·         Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan,dan keterampilan, anak dapat melanjutkan pada jrnjang yang lebih tinggi.
·         Meningkatkankualitas pembelajaran sesuai sumber daya manusia.


B.     Data Observer
Observer merupakan kelompok 13 pada mata kuliah Psikologi Pendidikan  Tahun Ajaran 2014 yang terdiri dari lima orang yaitu:
Observer I
Nama         :Akhlak kazhimi (Ketua Kelompok)
NIM          : 121301103

Observer II
Nama         : Nova Hardiyanti Pane
NIM          : 131301009
Observer III
Nama         : Syafira Hairy Sani
NIM          : 131301107
Observer IV
Nama         : Salshabilla Utari
NIM          : 1313100129
Observer V
Nama         : Grace Irna Natalia K
NIM          : 131301133

        C. Kondisi Fisik Kelas
Hari & Tanggal Observasi                   : Sabtu, 5 April 2014
Kelas yang di Observasi                     : V (Lima) SD
Mata Pelajaran                                    : Matematika
Nama Guru yang Mengajar                 : Novi, S.Pd.
Waktu Observasi                                 : 13.45 – 14.30 WIB
Jumlah Siswa                                      : 32 Orang
Jumlah Siswa yang Hadir                   : 21 Orang
Alat Observasi                                                : Pena, Buku Catatan, Jam
Media Pembelajaran                             :
Guru                                        :
·      Spidol
·      Kapur tulis
·      Whiteboard
·      Blackboard
Siswa                                            :
·      Buku Pegangan
·      Buku tulis
·      Pulpen/pinsil

Situasi Fisik Kelas
1.      Kursi chitos           : 27 buah
2.      Kursi guru             : 2 buah
3.      Meja guru              : 2 buah
4.      Kipas                     : 1 buah
5.      Whiteboard            : 1 buah
6.      Blackboard            : 1 buah
7.      Jam dinding          : 1 buah
8.      Lemari                   : 3 buah
9.      Meja pingpong      : 1 buah
10.  Rumus dinding     : 2 buah
11.  Absensi dinding    : 2 buah

        D.    Hasil Observasi
Kelompok 13 melakukan tugas observasi proses belajar yang terjadi di SD Negeri 060808 Medan yang beralamat di jalan Jln. Rahmadsyah Kec. Medan Area Kota Medan pada tanggal 05 April 2014. Kelompok mendapatkan izin dari pihak sekolah untuk melakukan observasi di kelas 5 SD. Kami mulai melakukan observasi di dalam kelas pukul 13.45 WIB. Pada saat pertama kali kami masuk ke kelas, proses belajar mengajar belum dilakukan hingga akhirnya kami memulai dengan perkenalan diri kepada adik-adik yang ada dikelas itu. Saat kami memperkenalkan diri, ada seorang bapak yang membantu untuk menertibkan kelas. Dan kami mendapatkan informasi bahwasannya bapak itu adalah guru olahraga di sekolah itu. Kelas tersebut memiliki empat buah lampu yang menyala. Sebuah kipas angin yang menyala berada di sisi dinding sebelah kanan kelas. Terdapat sebuah whiteboard dan sebuah blackboard yang berada didepan kelas sebagai alat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Setting tempat duduk kelas tersebut dibuat sesuai keadaan kelas yang tidak begitu luas. Meja guru berada di depan kelas dan meja murid berada di depan meja guru. Terdapat 3 lemari yang diletak di depan, samping, dan belakang kelas. Di belakang kelas juga terdapat 3 meja yang diletakkan berderetan sebagai tempat meletakkan buku-buku lama yang sudah tidak terpakai yang dapat merusak konsentrasi belajar. Ada sebuah meja pingpong yang diletakkan dibelakang kelas karna tidak ada lokal lagi untuk menyimpan meja pingpong tersebut.di sebelah kiri dan kanan sisi kelas terdapat runtutan jendela yang membuat siswa bisa melihat keluar. Tapi sayangnya jendela pada sisi kiri kelas langsung berhadapan dengan dinding bangunan sebelah sekolah tersebut sehingga udara tidak leluasa untuk keluar masuk kelas. Suasana kelas yang bisa dikatakan sedikit panas, sedikit dibantu oleh sebuah kipas angin yang memberikan angin segar untuk kelas tersebut. Keadaan kelas sudah cukup nyaman. Tapi kelas kurang bersih karena ada banyak sampah yang berserakan di lantai kelas.
Saat memulai pelajaran, ibu guru memberikan intruksi kepada muridnya untuk mengeluarkan buku matematika yang akan dipelajari. Para siswa terlihat begitu bersemangat untuk memulai pelajaran. Di tengah guru menjelaskan pelajaran, sang guru mengingatkan kepada muridnya bahwasannya pelajaran ini telah sedikit dipelajari di kelas 4 sd, dan ibu guru memberikan motivasi  kepada muridnya untuk terus rajin belajar karna mereka pasti akan melalui ujian nasional di tehun depan.
Setelah itu, ibu guru memberikan soal di papan tulis dan mengerjakan soal tersebut dengan muridnya. Kemudianibu guru memberikan soal lagi. Tapi ssoal ini dikerjakan oleh murid yang bersedia maju ke depan. Antusias pada murid sangat terasa, kemudia 2 murid dipersilahkan oleh ibu guru untuk maju ke depan mengerjakan soal tersebut. Saat selesai, ibu guru mrmuji pekerjaan anak murid tersebut.
Saat dirasa murid sudah paham akan materi yang diberikan, ibu guru memberikan intruksi kepada muridnya untuk mengerjakan soal yang ada dibuku pegangan para murid dan ibu guru meninggalkan kelas. Saat ibu meninggalkan kelas, para murid mengerjakan tugas yang diberikan. Namun saat sudah selesai, salah satu anak melihat ke jendela yang berada di sebelah kanan kelas dan berbicara dengan temannya. Ternyata dua orang teman wanita yang berbeda kelas sudah menunggunya di jendela. Anak tersebut pun berbicara dengan santai sampai ibu guru kembali datang.
Saat ibu guru kembali ke kelas, siswa yang telah selesai langsung kedepan dan memeriksa jawabannya apakah sudah benar atau salah. Kemudian ibu guru mengumpulkan tugas yang telah diberikan. Setelah selesaik, ibu guru memberikan mnotivasi lagi kepada muridnya untuk rajin menyelesaikan tugas yang diberikan. Tapi ibu guru tidak memberikan punishment kepada murid yang tidak mengerjakan tugas. Ibu guru hanya berkata “bagi yang sudah mengerjakan tugas bagus, tapi bagi yang belum, yang belum tolong kerjakan PR yang ibu kasih, itu supaya kalian belajar lagi dan lebih ingat dengan pembelajaran kita.”
Setelah ibu guru selesai memberikan motivasi, jam belajar pun selesai dan para murid membereskan alat tulis serta buku mereka.  Kemudian kami memberikan reward kepada para murid karna telah membantu kami dan kami berfoto sejenak, setelah itu kami berpamitan pulang.





BAB II
Landasan Teori dan Analisis Hasil Observasi

A.  Pembahasan Kondisi Kelas
Kelas pada SD Negeri 060808 sudah dapat dikatakan baik, tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar. tempat duduk kelas tersebut dibuat sesuai keadaan kelas yang tidak begitu luas. Meja guru berada di depan kelas dan meja murid berada di depan meja guru. Terdapat 3 lemari yang diletak di depan, samping, dan belakang kelas. Di belakang kelas juga terdapat 3 meja yang diletakkan berderetan sebagai tempat meletakkan buku-buku lama yang sudah tidak terpakai yang dapat merusak konsentrasi belajar. Ada sebuah meja pingpong yang diletakkan dibelakang kelas karna tidak ada lokal lagi untuk menyimpan meja pingpong tersebut.di sebelah kiri dan kanan sisi kelas terdapat runtutan jendela yang membuat siswa bisa melihat keluar. Tapi sayangnya jendela pada sisi kiri kelas langsung berhadapan dengan dinding bangunan sebelah sekolah tersebut sehingga udara tidak leluasa untuk keluar masuk kelas. Suasana kelas yang bisa dikatakan sedikit panas, sedikit dibantu oleh sebuah kipas angin yang memberikan angin segar untuk kelas tersebut. Keadaan kelas sudah cukup nyaman. Tapi kelas kurang bersih karena ada banyak sampah yang berserakan di lantai kelas.

B.   Pembahasan Sistem Pembelajaran dikaitkan dengan Teori

1.       Operant Conditioning (B.F Skinner)
Perilaku yang dilakukan tidaklah semua adalah perilaku yang diinginkan. Untuk menjadikan perilaku yang tidak diinginkan menjadi perilaku yang diinginkan dapat dilakukan dengan cara memberikan penguatan positive jika ada perilaku yang diinginkan. Dan untuk mengurangi atau melenyapkan perilaku yang tidak diinginkan adalah dengan memberikan penguatan negative dan memberikan hukuman.
Sama halnya dengan seorang anak yang menganggap bahwa tampil dimuka umum adalah hal yang memalukan baginya karna semua mata akan tertuju padanya dan itu akan mengganggu konsentrasinya. Namun ketika ia tampil dimuka umum, orang disekelilingnya memberikan tepuk tangan. Tepuk tangan tersebut merupakan reinforcement positif baginya yang membuat anak tersebut ingin tampil didepan umum lagi untuk mendapatkan tepuk tangan tersebut.

Pada kelas V guru memberikan reinforcement kepada siswa dalam kelas. Pada saat seorang anak dapat mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik, dan seorang anak mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan, anak tersebut mendapatkan pujian dari ibu guru. Dan kepada murid yang belum mengerjakan tugas, ibu guru meminta anak tersebut untuk mengerjakan tugas di kemudian hari. Dari sini ibu guru memberikan reinforcement positif kepada murid yang mengerjakan tugas dengan harapan perilaku itu akan terus diulang dan frekuensi kejadiannya semakin bertambah. Dan ibu guru memberikan reinforcement negative bagi murid yang tidak mengerjakan tugas dengan harapan perilaku itu tidak diulang lagi.
Dalam teori Skinner, terdapat prinsip utama penguatan. Dimana dinamika penguatan, agar efektif mengubah perilaku, penguatan harus terjadi seketika bersamaan dengan kondisi penguatan dan terkait langsung dengan perilaku itu sendiri.

2.       Kondisi Belajar Robert Gagne

Robert Gagne berpendapat bahwa ada 3 tahapan umum dalam belajar. Yaitu persiapan belajar, akuisisi dan kinerja dan transfer belajar. Dimana didalan 3 tahapan umum ini terdapat Sembilan tahapan belajar. Dimana tahapan tersebut adalah konsep pemrosesan kognitif pada analisis pembelajaran. Sembilan tahapan ini pada dasarnya harus diberlakukan secara berurut karena merupakan aspek pemrosesan yang penting demi tercapainya tujuan pembelajaran.

1.       Persiapan belajar
Tujuan dari tahapan ini adalah mempersiapkan diri untuk belajar. Termasuk didalamnya adalah memperhatikan stimuli pada proses pembelajaran yang dapat berupa objek bergerak maupun diam, ucapan, tulisan maupun gambar.  Pada dasarnya stimulus-stimulus ini adalah pembangunan harapan pembelajaran demi tercapainya tujuan belajar. Pada dasarnya persiapan belajar melibatkan proses pengambilan informasi yang relevan kemudian dimasukkan ke dalam ingatan kerja.
2.       Akuisisi dan kinerja
Merupakan fase inti dari pembelajaran.  Mengenali stimuli, memilih stimuli yang relevan dari lingkungan, memberikan makna dan mentransfer informasi ke ingatan jangka panjang, kemudian mengambil kembali informasi dan merespon stimuli yang ada.
3.       Transfer belajar
Tahapan terakhir dari belajar dimana pembelajar diberi kesempatan untuk mengaplikasikan  aktifitas belajar ke dalam situasi baru dan membangun petunjuk  tambahan (misalnya pengalaman) untuk diingat kembali kelak.
Pada kelas yang kami observasi, kami melihat adanya indikasi dari teori belajar Gagne yang dapat diaplikasikan pada kondisi kelas pada saat observasi.
Tabel 1. Asumsi Dasar Kondisi Belajar Gagne
Deskripsi
Tahapan
Fungsi
Aplikasi dalam observasi
1. Persiapan belajar
1. Memperhatikan
Memberikan peringatan bagi pemelajar
Mengorientasikan
Murid memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran
2. Harapan
Pemelajar pada tujuan belajar
Guru berharap agar murid dapat mengerti pelajaran yang diberikan
3. Pengambilan kembali (informasi yang relevan dan keterampilan) untuk dibawa ke ingatan kerja
Memberi ingatan tentang kapabilitas yang diperlukan
Adanya proses feedback  dari guru tantang ppelajaran di kelas sebelumnya
2. Akuisisi dan kinerja
4. Persepsi selektif
terhadap ciri stimulus
Membangkitkan penyimpanan pada stimulus penting secara temporer di dalam ingatan kerja
Murid hanya memperhatikan instruksi guru
5. Pengkodean semantik
Transfer  ciri stimulus dan informasi terkait ke dalam ingatan jangka panjang
Murid mengingat pelajaran yang diterangkan oleh guru pada kelas lalu
6. Pengambilan kembali dan respons
Mengembalikan informasi yang tersimpan ke penggerak respons individual dan mengaktifkan respons
Murid merespon dengan memberikan tanggapan saat guru bertanya
7. Penguatan
Mengkonfirmasi harapan pemelajar
tentang tujuan belajar
Guru memberikan reinforcement kepada murid
3. Transfer Belajar
8. Pengambilan petunjuk
Memberikan petunjuk  tambahan untuk peringatan kapabilitas di waktu mendatang
Guru menjelaskan dan menunjukkan beberapa contoh soal
9. Kemampuan generalisasi
Memperkaya transfer belajar ke situasi baru
Pengetahuan mengenai pecahan dapat mereka gunkan dikehidupan sehari-hari


























BAB III
Kesimpulan dan Saran

A.    Kesimpulan
         Proses belajar mengajar di kelas 5 SDN 060808 adalah proses belajar secara operant conditioning (teori belajar berpenguat) B.F Skinner yaitu tentang reinforcment positive dan reinforcment negatif
         Kondisi belajar yang sudah cukup baik dengan pemberian reinforcment itu agar perilaku yang tidak diharapkan dapat mengecil frekuensinya bahkan menghilang. Dan perilaku yang diharapkan dapan muncul dengan frekuensi yang lebih banyak lagi.

B.     Saran
            Fasilitas di SD N 060808 dikatakan sudah cukup untuk memenuhi, namun keadaan kela yang kurang bersih dan kekurangan lokal untuk belajar menjadi salah satu kendala. Dimana ada 3 lemari, 1 meja pingpong, dan tumpukan buku menjadi perusak konsentrasi anak-anak yang sedang belajar. Sebaiknya ada tambahan ruangan untuk meletakkan barang-barang itu agar tidak mengganggu konsentrasi siswa. Kemudian agar kebersihan di sekolah ini dapat ditingkatkan.












Daftar Pustaka

         Santtrock, John W. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Kencana
         http://en.wikipedia.org/wiki/Robert_M._Gagné