hai semuanyaaaaaa!!! sudah lama saya tidak memposting di blog saya haha:D kali ini saya mau berbagi cerita sedikit mengenai pengalaman yang saya dapatkan ketika saya mengikuti mata kuliah kreativitas pada kamis 25 September 2014. begini ceritanyaaaaaaaa
Kreativitas
pada hakikatnya adalah milik setiap individu dan berbeda kapasitas serta
spesifikasinya. Ada seseorang yang kreativitas di bidang seni, ada yang di
bidang olahraga, ada yang di bidang pendidikan, ataupun di bidang lainnya. Kreativitas
yang dimiliki oleh semua orang tidaklah dapat disalurkan atau dikeluarkan. Ada kreativitas
yang langsung dapat dikembangkan tanpa hambatan namun tak sedikit juga
kreativitas yang tidak dapat berkembang hanya dikarenakan hambatan yang
menghalanginya.
Ada
banyak hambatan yang dapat menghambat perkembangan kreativitas, misalnya
hambatan lingkungan, hambatan psikologis, hambatan historis, hambatan
fisiologis dan hambatan lain-lain. Saya adalah salah satu orang yang mengalami
hambatan dalam mengembangkan kreativitas. Saya merasa saya memiliki sebuah
kreativitas dalam bidang seni. Terkhusus adalah bidang menari. Saya suddah
menari sejak saya duduk di taman kanak kanak. Saya terus melatih kemampuan saya
hingga saya kelas 3 SMP.
Saya menari tradisional hingga modern. Menarikan ulang
ataupun membuat kreasi tarian tersendiri, dan menari untuk diri sendiri ataupun
membantu adik adik tetangga saya dalam hal menari. Namun seiringnya waktu badan
saya semakin tidak ideal dan semakin gendut. Sekitar saya mulai mengeluarkan
komentar bahwasannya penari itu bertubuh ideal, cantik, dan bertubuh sexy. Sedangkan
saya adalah anak perempuan yang tidak cantik, tidak sexy, dan bertubuh gendut. Semakin
lama saya merasa semakin tersingkir dengan anggapan orang- orang. Sehingga ketika
minder saya sudah pada puncaknya, saya memutuskan untuk tidak menari lagi
didepan umum, kecuali jika saya yang diminta untuk membantu pembuatan koreo
ataupun pembuatan yel-yel. Saya hanya berlatih
dirumah dan dikamar saya. Walaupun tetap tidak dimuka umum, namun saya tetap
melatih kemampuan menari saya.
Hingga
akhirnya ketika mata kuliah kreativitas yang dibawakan oleh Ibu Dina, saya
merasakan bahwa saya mendapat motivasi lagi untuk meneruskan kreativitas saya
dalam bidang menari. Awalnya saya malu untuk sharing dengan Buk Dina, sehingga
dikelas saya hanya mendengarkan apa yang dikatakan teman – teman saya, kemudian
setiap sharing yang dilakukan oleh teman- teman saya Buk Dina selalu berkata “teruskan
mimpi kalian, mimpi itu penting”. Buk Dina seolah olah memberikan saya spirit
bahwasannya saya tidak boleh malu atau hanya stop disini. Dengan menari sendiri
tanpa mengeksplor kemampuan saya.
Sebenarnya saya mulai merubah pandangan
saya dengan mencoba sesuatu yang beda dari Fira sebelumnya. Yang sebelumnya
saya di SMA hanya focus pada Paskibrasa yang mengembangkan kreativitas teknik
dan organisasi, sekarang di semester 3 ini saya mulai mengembangkan kreativitas
seni saya lagi. Walaupun bukan hanya sekedar menari tapi saya mencoba masuk ke
Marching Band Universitas Sumatera Utara. Yaa memang saya mencoba mengeksplor
kemapuan seni saya dibidang alat music. Dan saya akan teus berlatih hingga saya
mencapai mimpi saya. Yaitu membuat sanggar kesenian J terimakasih Buk Dina atas
support yang telah diberikan kepada saya dan teman teman yang dapat mengikuti
mata kuliah kreativitas.
InsyaAllah, semoga sukses Fira....
BalasHapus