Rabu, 01 Oktober 2014

Pelajaran yang dapat dipetik dari mata kuliah kreativitas kamis 25 September 2014



               hai semuanyaaaaaa!!! sudah lama saya tidak memposting di blog saya haha:D kali ini saya mau berbagi cerita sedikit mengenai pengalaman yang saya dapatkan ketika saya mengikuti mata kuliah kreativitas pada kamis 25 September 2014. begini ceritanyaaaaaaaa
              
              Kreativitas pada hakikatnya adalah milik setiap individu dan berbeda kapasitas serta spesifikasinya. Ada seseorang yang kreativitas di bidang seni, ada yang di bidang olahraga, ada yang di bidang pendidikan, ataupun di bidang lainnya. Kreativitas yang dimiliki oleh semua orang tidaklah dapat disalurkan atau dikeluarkan. Ada kreativitas yang langsung dapat dikembangkan tanpa hambatan namun tak sedikit juga kreativitas yang tidak dapat berkembang hanya dikarenakan hambatan yang menghalanginya.
            Ada banyak hambatan yang dapat menghambat perkembangan kreativitas, misalnya hambatan lingkungan, hambatan psikologis, hambatan historis, hambatan fisiologis dan hambatan lain-lain. Saya adalah salah satu orang yang mengalami hambatan dalam mengembangkan kreativitas. Saya merasa saya memiliki sebuah kreativitas dalam bidang seni. Terkhusus adalah bidang menari. Saya suddah menari sejak saya duduk di taman kanak kanak. Saya terus melatih kemampuan saya hingga saya kelas 3 SMP.
           Saya menari tradisional hingga modern. Menarikan ulang ataupun membuat kreasi tarian tersendiri, dan menari untuk diri sendiri ataupun membantu adik adik tetangga saya dalam hal menari. Namun seiringnya waktu badan saya semakin tidak ideal dan semakin gendut. Sekitar saya mulai mengeluarkan komentar bahwasannya penari itu bertubuh ideal, cantik, dan bertubuh sexy. Sedangkan saya adalah anak perempuan yang tidak cantik, tidak sexy, dan bertubuh gendut. Semakin lama saya merasa semakin tersingkir dengan anggapan orang- orang. Sehingga ketika minder saya sudah pada puncaknya, saya memutuskan untuk tidak menari lagi didepan umum, kecuali jika saya yang diminta untuk membantu pembuatan koreo ataupun pembuatan yel-yel. Saya hanya berlatih dirumah dan dikamar saya. Walaupun tetap tidak dimuka umum, namun saya tetap melatih kemampuan menari saya.

           Hingga akhirnya ketika mata kuliah kreativitas yang dibawakan oleh Ibu Dina, saya merasakan bahwa saya mendapat motivasi lagi untuk meneruskan kreativitas saya dalam bidang menari. Awalnya saya malu untuk sharing dengan Buk Dina, sehingga dikelas saya hanya mendengarkan apa yang dikatakan teman – teman saya, kemudian setiap sharing yang dilakukan oleh teman- teman saya Buk Dina selalu berkata “teruskan mimpi kalian, mimpi itu penting”. Buk Dina seolah olah memberikan saya spirit bahwasannya saya tidak boleh malu atau hanya stop disini. Dengan menari sendiri tanpa mengeksplor kemampuan saya.
      Sebenarnya saya mulai merubah pandangan saya dengan mencoba sesuatu yang beda dari Fira sebelumnya. Yang sebelumnya saya di SMA hanya focus pada Paskibrasa yang mengembangkan kreativitas teknik dan organisasi, sekarang di semester 3 ini saya mulai mengembangkan kreativitas seni saya lagi. Walaupun bukan hanya sekedar menari tapi saya mencoba masuk ke Marching Band Universitas Sumatera Utara. Yaa memang saya mencoba mengeksplor kemapuan seni saya dibidang alat music. Dan saya akan teus berlatih hingga saya mencapai mimpi saya. Yaitu membuat sanggar kesenian J terimakasih Buk Dina atas support yang telah diberikan kepada saya dan teman teman yang dapat mengikuti mata kuliah kreativitas.

1 komentar: